5 Tips Menjaga Semangat Anak Melakukan Ibadah Puasa

5 Tips Menjaga Semangat Anak Melakukan Ibadah Puasa

Dvcodes.comRamadhan menjadi waktu yang tepat untuk orangtua mengajarkan pendidikan Islam kepada anak melalui ibadah puasa.

Berpuasa adalah kegiatan yang sebaiknya dibiasakan sejak anak usia dini. Hal ini bertujuan agar anak terbiasa dalam menjalankan ibadah puasa nantinya.

Antusiasme anak dalam melakukan ibadah puasa akan memberikan pengalaman tersendiri bagi mereka. Aktivitas puasa Ramadhan mulai dari berbuka, tarawih, sahur, mengaji, dan bentuk ibadah lainnya dapat menjadi bekal bagi anak hingga dia tumbuh dewasa.

Akan tetapi, tidak mudah memang untuk meminta anak untuk melakukan puasa secara sempurna seharian penuh.

Seringkali orangtua dihadapkan pada keinginan anak untuk mengakhiri puasa sebelum waktu berbuka tiba, dengan berbagai alasan.

Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua untuk menjaga semangat anak dalam berpuasa.

Baca : Buku Aktivitas Ramadhan 1441 H Untuk Anak Format Pdf

Semangat anak dalam berpuasa dapat berubah kapan saja. Bisa jadi anak sudah mulai malas untuk bangun sahur, malas untuk beraktivitas, dan tidak sabar menunggu waktu berbuka.

Berikut ini adalah 5 tips menjaga semangat anak melakukan ibadah puasa.

1. Penuhi Asupan Nutrisi

Hal yang perlu diperhatikan orangtua agar anak tidak mudah lemas saat puasa adalah asupan makanan yang bernutrisi dan bergizi tinggi.

Asupan nutrisi saat berbuka dan sahur dipilih yang dapat menjaga daya tahan tubuh anak selama berpuasa.

Imun tubuh anak yang terjaga dengan baik, akan membuat mereka tetap bersemangat dalamĀ  menjalakan ibadah puasa.

Baca : 10 Makanan Tinggi Antioksidan Untuk Imun Tubuh Saat Puasa

Sayuran dan makanan berprotein dapat menjadi menu utama untuk anak saat berbuka dan sahur.

Selain itu, buah-buahan segar juga baik untuk diberikan ke anak agar kebutuhan glukosa mereka terpenuhi. Pastikan juga anak-anak mendapatkan minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi.

2. Memasak Makanan Berbuka

Sore hari adalah waktu dimana anak biasanya mulai gelisah untuk menunggu buka puasa tiba. Orangtua harus pandai menghilangkan kegelisahan tersebut dengan mengalihkan perhatian anak pada beberapa aktivitas ringan, misalnya diajak memasak.

Tidak ada salahnya anak dilibatkan dalam kegiatan memasak untuk menyiapkan makanan berbuka. Selain mengalihkan perhatian anak terhadap waktu berbuka, kegiatan memasak ini secara tidak langsung telah mengajarkan mereka tentang teknik dan keterampilan memasak.

3. Mengaji

Kegiatan mengaji dapat dilakukan orangtua secara rutin di rumah bersama anak selama bulan Ramadhan. Orangtua harus membuat jadwal mengaji secara konsisten setiap harinya.

Hal ini bertujuan agar anak disiplin waktu dan bertanggung jawab terhadap kegiatan mengaji tersebut. Bisa juga orangtua memasukkan anak ke TPA Ramadhan, sehingga anak-anal dapat menghabiskan waktu lebih banyak untuk mengaji bersama dengan teman-teman lainnya.

Dengan demikian anak akan fokus pada kegiatan mengaji dan tidak lagi menghitung berapa lama waktu berbuka puasa akan tiba.

3. Membaca Buku

Mengajak anak untuk membaca buku favoritnya dapat menjadi cara untuk menghilangkan kebosanan dalam berpuasa.

Sesekali ajak anak pergi ke toko buku untuk membeli buku yang mereka senangi, seperti buku cerita anak dan komik.

Meluangkan waktu membaca buku akan menjadi kesibukan tersendiri bagi anak, selain untuk mengusir kebosanan.

Dengan menghabiskan waktu untuk membaca buku, tidak terasa waktu akan terus berjalan, sambil menunggu waktu berbuka puasa.

4. Membuat Kerajinan

Untuk mengisi waktu luang dalam berpuasa, orangtua dapat mengajak anak untuk membuat kerajinan tangan.

Kegiatan membuat kerajinan ini dapat menjadi alternatif untuk mengatasi rasa bosan anak. Ada banyak kerajinan yang bisa dicoba buat, misalnya membuat bunga dari sedotan, merajut, dan clay. Akan lebih menyenangkan lagi, jika kerajinan tersebut dapat dijual.

5. Olahraga Ringan

Orangtua dapat mengajak anak untuk melakukan olahraga ringan di pagi maupun sore hari. Olahraga yang dilakukan tentunya yang bersifat ringan dan tidak memberatkan anak.

Olahraga yang dilakukan sifatnya hanya menggerakkan sendi leher, bahu, tangan, pinggang, dan juga sendi kaki. Lamanya berolahraga juga perlu diperhatikan, sehingga tidak membuat anak merasa kelelahan.

Demikian 5 tips menjaga semangat anak melakukan ibadah puasa. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *