5 Tradisi Unik Lebaran Idul Fitri di Berbagai Negara
Dvcodes.com – Tradisi unik lebaran di berbagai belahan dunia sangat menarik untuk dipelajari. Lebaran atau Idul Fitri menjadi momen penting bagi umat Muslim di seluruh penjuru dunia.
Idul Fitri merupakan kesempatan yang baik untuk saling memaafkan satu dengan lainnya dan melekatkan kembali tali silaturahmi.
Idul fitri juga menjadi hari kemenangan setelah sebulan penuh umat Islam menunaikan ibadah puasa Ramadhan.
Tradisi unik Idul Fitri selalu digelar dalam perayaan Idul Fitri di berbagai negara. Semua umat Muslim melebur dalam suasana gembira menyambut hari raya tersebut.
Baca : 5 Makanan Khas Lebaran Idul Fitri Ini Hanya Ada di Indonesia
Mereka menyiapkan berbagai gelaran acara unik yang sudah menjadi tradisi dalam menyambut Idul Fitri.
Masing-masing negara mempunyai tradisi sendiri dalam menyambut hari raya Idul Fitri. Berikut ini adalah 5 Tradisi Unik Lebaran Idul Fitri di Berbagai Negara
1. Turki
Turki memiliki dua tradisi untuk dalam menyambut Idul Fitri, yaitu ziarah kubur dan festival gula. Selesai saat Idul Fitri berjamaah, penduduk Turki beramai-ramai berziarah ke makam leluhur mereka. Ziarah makam ini menjadi tradisi wajib penduduk Turki, baik tua maupun muda.
Setelah melakukan ziarah, penduduk Turki melanjutkan tradisi menyambut lebaran dengan mengadakan festival gula atau dikenal dengan nama seker bayram.
Festival gula ini semakin meriah dengan adanya pergelaran musik dan seni tradisional Turki, seperti Hacivat dan Caragoz.
Penduduk Turki juga menghias rumah-rumah mereka dengan hiasan lampu warna-warni. Sepanjang jalan dan sudut-sudut kota juga dihias dengan hiasan lampu, sehingga tampak lebih indah.
2. India
India memiliki tradisi uni menyambut Idul Fitri yang disebut Chand Raat. Chand Raat adalah tradisi berkunjung dan berbelanja ke pasar pada menit-menit terakhir menjelang Idul Fitri.
Berbagai bazar pakaian, perhiasan, barang-barang seni dan kerajinan digelar dalam festival Chand Raat yang hanya digelar pada malam sebelum Idul Fitri.
Semakin malam jumlah pengunjung festival semakin bertambah banyak, sehingga pasar akan tetap buka sepanjang malam Idul Fitri.
Makanan yang biasanya paling banyak dibeli oleh penduduk Muslim india adalah malai dan krim susu. Makanan tersebut nantinya akan dinikmati bersama-sama keluarga pada saat Idul Fitri tiba.
3. Arab Saudi
Perayaan Idul Fitri di Arab Saudi banyak dihiasi dengan kegiatan pertunjukkan seni, wisata, kuliner, dan juga pesta. Makanan manis, seperti coklat dan permen menjadi hidangan wajib penduduk Arab Saudi dalam menyambut lebaran.
Berbagai pertunjukan seni digelar dalam beberapa hari untuk merayakan Idul Fitri. Beberapa pertunjukan seni, misalnya parade musik, pembacaan puisi. tari, dan teater sering ditampilkan dalam perayaan Idul Fitri.
Selama perayaan Idul Fitri, semua pintu rumah sengaja tidak dikunci untuk memudahkan saling bersilaturahmi.
Kertas dan juga pensil disiapkan di dekat pintu untuk menyambut tamu yang tidak dapat bertemu tuan rumahnya. Tamu tersebut kemudian mencatat pesan Idul Fitri di kertas yang sudah disediakan.
Ada juga tradisi Eidiyah, yaitu tradisi membagikan hadiah kepada anak-anak saat Idul Fitri. Hadiah ini dapat berupa uang maupun mainan sebagai ucapan terimakasih sudah berpuasa dan menyemangati anak agar lebih giat berpuasa di tahun depan.
4. Nigeria
Perayaan lebaran di Nigera dikenal dengan nama Sallah Kecil atau Lebaran Kecil. Di dalam merayakan lebaran, ada sebuah tradisi unik yang dilakukan penduduk Muslim Nigeria.
Tradisi tersebut adalah saling mengucapkan salam Barkah da Sallah yang berarti “salam sejahtera di hari raya”.
Tradisi mengucapkan salam ini dilakukan setelah umat Muslim Nigeria melakukan sholat Ied bersama-sama masjid atau lapangan.
Setelah saling mengucapkan salam, mereka kemudian menyantap makanan yang sudah dipersiapkan bersama-sama dengan keluarga.
Menu khas lebaran penduduk Nigera disebut nasi jollof dan sup egusi. Kedua menu makanan tersebut menjadi makanan yang wajib dibuat penduduk Muslim Nogeraia saat Idul Fitri maupun perayaan hari besar lainnya.
Pemerintah Nigeria menetapkan hari raya Idul Fitri sebagai hari libur nasional selama dua hari berturut-turut. Kesempatan libur ini banyak dimanfaatkan warga Nigeria untuk mudik ke kampung halaman dan bertemu dengan sanak keluarga.
5. Suriname
Suriname dikenal memiliki kedekatan sejarah dengan penduduk Jawa, sehingga banyak budaya dan tradisi jawa masih dipertahankan di negara tersebut.
Baca : 5 Tradisi Idul Fitri di Indonesia yang Selalu Dirindukan
Salah satu budaya yang masih dipertahankan ini adalah tradisi menyambut Idul Fitri. Beberapa tradisi lebaran di Suriname memiliki kesamaan dengan di Indonesia, misalnya takbir keliling, tabuh bedug, dan membunyikan petasan.
Hal yang menarik dari tradisi Idul Fitri di Suriname adalah mengenai teknik penetapan hari Idul Fitri. Penetapan hari idul Fitri di Suriname dilakukan dengan menggunakan perhitungan Primbon Jawa peninggalan nenek moyang ratusan tahun lalu.
Suriname merupakan negara di benua Amerika yang menetapkan Idul Fitri sebagai hari libur nasional, sehingga suasana kemeriahan menyambut Idul Fitri akan sangat terasa di sana.
Ketika hari Idul Fitri tiba, penduduk Suriname akan melaksanakan Sholat Ied berjamaah di lapangan pusat kota. Setelah Sholat Ied, mereka kemudian saling bersilaturahmi dan bersalam-salaman.
Tradisi menyambut lebaran di Suriname dikenal dengan nama Bodo Kupat. Penduduk Muslim Suriname akan saling bersilaturahmi dan menikmati makanan yang sudah disiapkan.
Beberapa makanan khas lebaran yang disiapkan tersebut tidak jauh berbeda dengan makanan khas penduduk Muslim Jawa, yaitu kupat, lontong opor, soto, dan aneka jajanan khas Jawa. Jajanan tersebut, misalnya getuk, jadah, wajik, kerupuk, dan juga rempeyek.
Anak-anak kecil yang ikut silaturahmi dengan kedua orangtua mereka, akan diberi uang recehan untuk membeli jajan.
Tradisi menyambut Idul Fitri di Suriname semakin meriah dengan adanya berbagai kegiatan, seperti balap perahu, dansa, musik, dan pertunjukan Jaran Kepang.