Bukti Fisik PKKS Tahun 2020 2021 : Laporan KKG MGMP

Bukti Fisik PKKS Tahun 2020 2021 : Laporan KKG MGMP 

Dvcodes.com. Berikut ini dibagikan Laporan KKG MGMP untuk bukti fisik Penilaian Kinerja Kepala Sekolah PKKS Tahun 2020 2021.

Contoh Laporan KKG MGMP untuk bukti fisik PKKS tahun 2020 2021 ini dapat dikembangkan dan disempurnakan sendiri sesuai kebutuhan dan kondisi sekolah masing-masing.

Di dalam Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, disebutkan bahwa Penilaian Kinerja Kepala sekolah setiap masa periode dilaksanakan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun.

Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah pasal 12 ayat (1) s.d ayat (10) diantaranya diatur bahwa Penilaian Kinerja Kepala Sekolah setiap masa periode dilaksanakan dalam kurun waktu 4 tahun.

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah merupakan salah satu strategi pembinaan untuk menjaga profesionalitas kepala sekolah dalam melaksanakan tugas, melakukan pembinaan karir, serta peningkatan kompetensi dan penjaminan mutu.

Unsur strategi dalam peningkatan mutu pendidikan adalah standar pendidik dan  tenaga kependidikan. Fokus utamanya adalah bagaiman meningkatkan kemampuan profesional kepala sekolah secara terencana melalui proses perbaikan mutu secara berkelanjutan.

Dengan demikian, perkembangan mutu satuan pendidikan perlu dipetakan secara berkala, sehingga terwujud profil kepala sekolah berbasis data hasil pengukuran. Pemetaan mutu tersebut dapat dilakukan melalui Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS).

Standar Minimal Prosedur Tugas Kepala Sekolah

Kepala sekolah memiliki tugas yang kompleks dan berperan penting terhadap peningkatan mutu satuan pendidikan yang dipimpinnya.

Standar minimal prosedur tugas kepala sekolah dapat dikelompokkan menjadi tujuh tugas pokok, sebagai berikut.

1. Kepala Sekolah sebagai Pendidik

2. Kepala Sekolah sebagai Manajer

3. Kepala Sekolah sebagai Administrator

4. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

5. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin

6. Kepala Sekolah sebagai Inovator

7. Kepala Sekolah sebagai Motivator

Bukti Fisik Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

Di dalam Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS), terdapat 6 (enam) dokumen bukti fisik yang akan diperiksa oleh tim penilai (pengawas).

Bukti fisik Penilaian Kinerja Kepala Sekolah tersebut sebagai berikut.

1. Bukti Fisik Komponen 1 : Kepribadian dan Sosial

2. Bukti Fisik Komponen 2 : Kepemimpinan Pembelajaran

3. Bukti Fisik Komponen 3 : Pengembangan Sekolah

4. Bukti Fisik Komponen 4 : Manajemen Sumber Daya

5. Bukti Fisik Komponen 5 : Kewirausahaan

6. Bukti Fisik Komponen 6 : Supervisi Pembelajaran

Laporan KKG MGMP PKKS Tahun 2020 2021

DI bawah ini adalah contoh Laporan KKG MGMP Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) Tahun 2020 2021.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, mempersyaratkan guru untuk : (i) memiliki kualifikasi akademik minimum S1/D4;, (ii); memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi  pedagogik,  kepribadian,  sosial,  dan  profesional;  dan  (iii) memiliki sertifikat pendidik.

Dengan berlakunya Undang-undang ini diharapkan memberikan suatu kesempatan yang tepat bagi guru  untuk meningkatkan profesionalismenya melalui  pelatihan,  penulisan  karya ilmiah,   pertemuan di Kelompok Kerja Guru (KKG), dan pertemuan di Musyawarah  Guru  Mata  Pelajaran  (MGMP).  Dengan  demikian  KKG  dan MGMP memiliki  peran  penting dalam mendukung pengembangan profesional guru.

Untuk mewujudkan peran KKG dan MGMP di SMPN Negeri …………… dalam pengembangan profesionalisme guru, maka peningkatan kinerja kelompok kerja guru (KKG) dan musyawarah  guru mata pelajaran (MGMP) merupakan masalah yang mendesak untuk dapat direalisasikan.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja   KKG dan  MGMP, antara  lain   melalui   berbagai pelatihan instruktur  dan guru inti, peningkatan  sarana dan prasarana,  dan peningkatan mutu manajemen KKG/MGMP. Namun demikian, berbagai indikator mutu  pendidikan  belum  menunjukkan  peningkatan  kinerja KKG/MGMP yang berarti.

Berdasarkan masalah ini,  maka   diperlukan   analisis   yang   mendalam mengenai  rendahnya  kinerja KKG/MGMP di SMP Negeri ……………,  Dari berbagai  pengamatan  dan analsis, sedikitnya ada empat faktor yang menyebabkan kinerja KKG/MGMP tidak mengalami peningkatan secara merata.

Faktor pertama, kebijakan dan penyelenggaraan KKG/MGMP di SMP Negeri …………… masih menggunakan pendekatan education  production  function atau input-output  analysis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen.

Pendekatan ini melihat bahwa KKG/MGMP berfungsi sebagai pusat produksi yang apabila dipenuhi semua input (masukan)  yang diperlukan dalam kegiatan produksi tersebut, maka SMP Negeri …………… ini akan menghasilkan  output  yang  dikehendaki. 

Pendekatan  ini menganggap bahwa apabila input KKG/MGMP seperti pelatihan guru   dan perbaikan sarana dan prasarana lainnya dipenuhi, maka peningkatan kinerja KKG/MGMP (output) secara otomatis akan terjadi.

Dalam kenyataan, peningkatan  kinerja KKG/MGMP  yang diharapkan  tidak terjadi.  Mengapa? Karena selama ini dalam menerapkan pendekatan education production function terlalu memusatkan pada input pendidikan dalam hal ini guru yang mengikuti kegiatan KKG/MGMP dan kurang memperhatikan pada proses kinerja. Padahal, proses kinerja sangat menentukan output kegiatan KKG/MGMP.

Faktor kedua, penyelenggaraan KKG/MGMP yang dilakukan SMP Negeri …………… masih belum dapat melepaskan dari sistem birokrasi pemerintah daerah, sehingga menempatkan KKG/MGMP sebagai wadah pengembangan profesionalisme guru masih tergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur yang sangat panjang dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan  kebutuhan  guru  setempat.

Dengan  demikian  KKG/MGMP kehilangan kemandirian, motivasi dan insiatif untuk mengembangkan dan memajukan SMP Negeri  …………… termasuk peningkatan profesionalisme guru sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan nasional.

Faktor ketiga, akutabilitas kinerja KKG/MGMP di SMP Negeri …………… selama ini belum dilakukan dengan baik. Pengurus KKG/MGMP tidak memiliki beban untuk mempertanggungjawabkan  hasil pelaksanaan  kegiatannya kepada sesama rekan guru, pimpinan sekolah, dan masyarakat.

Faktor keempat, belum adanya panduan/ petunjuk kegiatan kelompok kerja yang jelas untuk dapat digunakan sebagai acuan bagi guru dan pengurus KKG/MGMP di SMP Negeri …………… dalam melakukan aktivitas kelompok kerja atau musyawarah kerja.

Berdasarkan   kenyataan-kenyataan   tersebut   di   atas,   tentu   saja   perlu dilakukan upaya-upaya   perbaikan,   salah   satunya   adalah   melakukan revitalisasi penyelenggaraan KKG/MGMP di SMP Negeri …………… melalui penyusunan panduan penyelenggaraan  KKG/MGMP  dalam  bentuk  (1)  Buku  Standar Pengembangan  KKG/  MGMP  dan  (2)  Buku  Standar  Operasional Pelaksanaan  KKG/MGMP.

Diharapkan  dengan  adanya  panduan pelaksanaan  KKG/MGMP ini kegiatan-kegiatan  kelompok  kerja guru dan musyawarah  kerja mata pelajaran di SMP Negeri …………… dapat lebih terarah dan dapat dijadikan wadah untuk pengembangan profesionalisme guru secara mandiri dan berkelanjutan.

B. Tujuan KKG/MGMP

Adapun tujuan KKG/MGMP yang dilakukan di SMP Negeri …………… adalah sebagai berikut.

  1. Memperluas wawasan dan pengetahuan guru SMP Negeri …………… dalam berbagai hal, khususnya penguasaan substansi materi pembelajaran, penyusunan silabus, penyusunan bahan-bahan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, memaksimalkan pemakaian sarana/prasarana belajar, dan memanfaatkan sumber belajar.
  2. Memberi kesempatan kepada anggota kelompok kerja atau musyawarah kerja untuk berbagi pengalaman serta saling memberikan bantuan dan umpan balik.
  3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta mengadopsi pendekatan pembaharuan  dalam  pembelajaran  yang lebih profesional bagi peserta kelompok kerja atau musyawarah kerja.
  4. Memberdayakan dan membantu anggota kelompok kerja dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di sekolah.
  5. Mengubah budaya kerja anggota kelompok kerja atau musyawarah kerja (meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan kinerja) dan mengembangkan profesionalisme guru melalui kegiatan-kegiatan pengembangan profesionalisme di tingkat KKG/MGMP.
  6. Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari peningkatan hasil belajar peserta didik.
  7. Meningkatkan kompetensi   guru  melalui  kegiatan-kegiatan   di  tingkat KKG/MGMP.

………………..

Contoh Laporan KKG MGMP untuk bukti fisik PKKS tahun 2020 2021 selengkapnya dapat diunduh di sini.

Contoh bukti fisik Penilaian Kinerja Kepala Sekolah PKKS tahun 2020 2021 lainnya dapat diunduh pada link di bawah ini.

  1. Laporan Analisis SWOT – Unduh
  2. Laporan Administrasi K7 – Unduh
  3. Angket Manajemen Kepala Sekolah – Unduh
  4. Buku Pembinaan Guru – Unduh
  5. Buku Pembinaan Tata Usaha – Unduh
  6. SK Tim Pengembang Sekolah – Unduh
  7. Rencana Kerja Tahunan Sekolah – Unduh
  8. Evaluasi Diri Sekolah – Unduh
  9. Agenda Harian Kepala Sekolah – Unduh
  10. Laporan Monitoring dan Evaluasi – Unduh
  11. Laporan Peningkatan Kompetensi Guru – Unduh
  12. Program Kerjasama dengan Lembaga Lain – Unduh
  13. Laporan Program Supervisi Akademik – Unduh
  14. Format Struktur Organisasi Sekolah – Unduh
  15. Laporan Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan – Unduh

Demikian contoh Laporan KKG MGMP untuk bukti fisik PKKS tahun 2020 2021. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *