Fakta Menarik Dibalik Munculnya Hujan Meteor Perseid

Meteor adalah pecahan dari benda langit yang masuk ke atmosfer bumi. Masuknya meteor ini menyebabkan terjadinya gesekan antara permukaan meteoor dengan udara pada kecepatan tinggi.

Proses tersebut menimbulkan fenomena pijaran api dan cahaya dari kejauhan yang biasa disebut sebagai bintang jatuh.

Pengertian meteor memiliki perbedaan dengan meteoroid dan meteorid. Meteoroid adalah benda kecil di luar angkasa yang ukurannya lebih kecil daripada asteroid, tetapi lebih besar daripada sebuah molekul yang bergerak dalam ruang antar planet.

Sedangkan meteorid merupakan sisa dari meteor yang menyentuh permukaan bumi, karena tidak habis terbakar di atmosfer.

Hujan Meteor Perseid

Hujan meteor adalah fenomena yang langka, sehingga sayang untuk tidak diabadikan. Salah satu fenomena alam yang menarik untuk dilihat dan diabadikan tersebut adalah munculnya hujan meteor Perseid.

Sepanjang bulan Agustus 2019 ini, langit Indonesia dihiasi oleh turunnya hujan meteor Perseid.  Hujan meteor ini sebenarnya sudah dimulai sejak tanggal 17 Juli kemarin dan akan berakhir pada tanggal 24 Agustus yang akan datang. Meteor Perseid akan terlihat sekitar 15 kali tiap jam tanpa menggunakan bantuan alat apa pun.

Jika dilihat dengan radar meteor, jumlahnya dapat mencapai ratusan dan berada di puncaknya pada tanggal 13 dan 14 Agustus 2019. Pada tanggal tersebut, meteor akan turun sekitar 90 kali tiap jamnya.

Berikut adalah beberapa fakta menarik dibalik munculnya hujan meteor Perseid.

1. Muncul secara periodik

Hujan meteor Perseid adalah fenomena langit yang periodik, sehingga jadwal kemunculannya hampir sama setiap tahun.

Hujan meteor ini akan muncul pada pertengahan bulan Juli sampai menjelang akhir Agustus pada setiap tahunnya.

2. Datang dari rasi Perseus

Titik cahaya meteor Perseid bersumber dari arah rasi bintang Perseus yang ada di belahan langit utara. Kata “Perseid” sendiri diambil dari bahasa Yunani, Perseidai, yang berarti anak-anak Pahlawan Perseus.

Dengan demikian, hujan meteor ini lebih mudah disaksikan dari belahan Bumi utara. Belahan Bumi selatan yang bisa menyaksikannya hanya terbatas sampai garis lintang 30 LS. Sedangkan jika lebih ke selatan lagi, meteori tidak bisa dilihat.

3. Sejarah munculnya meteor Perseid

Hujan meteor Perseid berasal dari serlihan debu dari ekor komet Swift-Tuttle yang masuk ke atmosfer bumi.

Keberadaan komet ini penah diamati oleh astronom Lewis Swift dan Horace Tuttle dari Amerika pada tahun 1862.

Komet tersebut kembali teramati pada tahun 1992 dan memiliki periode 130 tahun. Dengan demikian, komet Swift-Tuttle akan kembali ke Bumi pada tahun 2126.

Pada saat melintas, debu ekor komet yang berupa batuan akan mengalami tarikan oleh gravitasi Bumi, sehingga masuk dalam lapisan atmosfer Bumi serta terbakar.

Kecepatan melintas debu ekor komet akibat gravitasi Bumi tersebut dapat mencapai kecepatan 60 km/jam, sehingga tampak seperti bintang jatuh. Lintasan cahaya inilah yang disebut hujan meteor Perseid.

4. Berjumlah banyak setiap kemunculannya

Hujan meteor Perseid selalu muncul dalam jumlah banyak. Meteor Perseid dapat turun ke Bumi hingga ratusan tiap jamnya dengan dukungan cuaca yang baik.

Banyaknya hujan meteor ini memiliki potensi untuk terbentuknya meteor terang atau disebut fireball, pada saat puncaknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *