Hujan Meteor Lyrid Akan Hiasi Langit Malam Nanti, Cek Faktanya
Dvcodes.com. Hujan meteor Lyrid atau disebut juga April Lyrid akan kembali menghiasi langit antara tanggal 16 hingga 30 April 2020.
Hujan meteor Lyrid diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tanggak 21-22 April 2020 nanti malam. Jika cuaca memungkinkan fenomena alam tersebut akan dengan mudah dapat disaksikan.
Meteor Lyrid selalu hadir di sekitar tanggal 16 sampai dengan 25 April dan puncaknya biasanya terjadi pada tanggal 22 dan 23 April.
Menurut catatan sejarah, manusia sudah mengamati meteor Lyrid sejak tahun 687 Sebelum Masehi, yang juga merupakan catatan tertua tentang meteor yang pernah ada.
Jika menarik jejak dari titik arahnya meteor Lyrid berasal, tampaknya meteor tersebut berpendar dari konstelasi Lyra sang Harpa, yang jaraknya dekat dengan bintang Vega.
Meskipun dugaan tersebut belum pasti, akan tetapi nama hujan meteor tersebut memang berasal dari konsstelasi Lyra.
Meteor Lyrid dapat menghasilkan jejak debu cerah yang mampu bertahan dalam beberapa detik.
Lyrid merupakan meteor biasa yang dapat menghasilkan kurang lebih 20 meteor setiap jamnya ketika mencapai puncak.
Meteor Lyrid diproduksi oleh partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G1 (Thatcher) yang ditemukan pada tahun 1861.
Lyrid diketahui mempunyai ledakan. Pada tahun 1982, seorang pengamat Amerika melihat ledakan sekitar 100 meteor Lyrid per jamnya.
Lyrids diketahui memiliki ledakan. Sebagai contoh, pada tahun 1922, pengata Yunanti melihat adanya ledakan dari meteor Lyrid.
Pada tahun 1945, pengamat Jepang melihat ledakan sekitar 100 meteor Lyrid. Di tahun 1982, pengamat Amerika juga melihat ledakan hampir 100 meteor Lyrid per jam.
Penampakan paling awal dari meteor Lyrid adalah sekitar 2.700 tahun lalu, yang dinyatakan sebagai meteor tertua yang pernah diketahui.
Peristiwa Fenomena Hujan Meteor Lyrid
1. Masyarakat Tiongkok kuno telah menyaksikan meteor Lyrid yang jatuh di tahun 687 SM. Pada masa itu Tiongkok sedang berada dalam era Periode Musim Gugur dan Musim Semi (771-476 SM), dan Konghuchu hidup pada masa tersebut.
2. Pada tahun 1136, masyarakat Korea mencatat adanya hujan meteor dengan kata-kata “banyak bintang yang beterbangan dari arah timur laut.”
3. Di tahun 1803, warga Richmond di negara bagian Amerika Serikat Virginia, bergegas keluar dari rumah mereka pada tengah malam (pukul 1-3 dini hari, waktu lokal) setelah terjadi alarm kebakaran. Kemudian mereka melaporkan bahwa mereka melihat ada meteor serupa roket melintas di langit. “Seakan-akan bintang-bintang tersebut berjatuhan dari segala sudut surga, jumlahnya banyak sekali seperti hujan kembang api.”
4. Tahun 1803, Lyrid menimbulkan badai meteor yang besar, sehingga tampaklah lebih dari 700 meteor perjam yang terlihat pada puncaknya.
4. Pada tahun 1982, seorang pengamat dari Amerika melihat ledakan hujan meteor yang terdiri dari sekitar 100 Lyrid per jam. Sekitar 100 meteor Lyrid juga terlihat pada tahun 1922 di Yunani , dan 1945 di Jepang.
5. Pada tanggal 23 April 2017, di Portesham, Dorset, Inggris, terjadi pemandangan luar biasa di langit yang disebabkan oleh hujan meteor Lyrid, dimana ada 30-40 meteor terlihat dalam satu jam.
Bagaimana Melihat Hujan Meteor Lyrid?
Fenomen hujan meteor atau bintang jauh dipercaya dapat mengabulkan permintaan seseorang yang melihatnya saat melintas di langit.
Di luar mitos tersebut, pada kenyataannya hujan meteor menjadi pemandangan langit yang indah dan sayang jika dilewatkan.
Keindahan hujan meteor seperti halnya meteor Lyrid akan lebih nyaman disaksikan dengan mata telanjang.
Hal ini disebabkan karena metor jatuh dengan kecepatan yang tinggi, sehingga lebih baik jika melihatnya pada jarak pandang yang luas.
Menyaksikan hujan meteor juga akan lebih nyaman jika berada di lokasi yang minim cahaya. Wilayah seperti pantai, pedesaan, perbukitan, dan pegunungan dapat menjadi area yang nyaman untuk melihat meteor Lyrid.
Waktu terbaik untuk melihat hujan meteor Lyrid adalah mulai tengah malam sampai dengan fajar pada bulan baru di tanggal 23 April.