Samakah Pneumonia Akibat Virus Corona dengan Pneumonia Biasa?
Dvcodes.com – Pemberitaan tentang munculnya virus baru yang mematikan bernama Corona seolah tidak ada habisnya, baik di media massa maupun elektronik.
Lebih dari empat ratus orang dilaporkan meninggal dan ribuan lainnya dirawat di rumah sakit akibat infeksi virus corona. Bahkan sedikitnya 28 negara dikabarkan sudah terserang virus ini.
Adalah Wuhan, kota di bagian tengah Tiongkok yang diduga sebagai episentrum mewabahnya virus Corona.
Penyebaran virus Corona pada mulanya diduga berasal dari hewan yang kemudian menyebar ke manusia.
Sumber penularannya adalah pasar hewan di kota Wuhan. Dipastikan virus tersebut telah menyebar antar manusia.
Virus Corona atau dikenal dengan nama virus 2019-nCov merupakan virus dari famili Coronaviridae yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia.
Serangan viirus ini dapat menyebabkan infeksi pada hidung, seperti sinus atau tenggorokan pada bagian atas. Gejala lebih lanjut dari infeksi virus Corona adalah pneumonia.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, mengatakan bahwa virus Corona telah menjadi penyebab meningkatnya pneumonia di pusat kota Wuhan, sebagai wilayah munculnya jenis virus baru tersebut.
Pneumonia merupakan penyakit infeksi atau peradangan pada kantung udara (alveolus) paru-paru. Akibat infeksi tersebut, alveolus akan berisi cairan atau nanah yang menyebabkan penderitanya mengalami demam dan kesulitan bernapas.
Kondisi inilah yang menyebabkan serangan virus corona menjadi sangat berbahaya bagi manusia, karena mengancam nyawa penderitanya.
Lalu apakah pneumonia karena virus Corona sama dengan pneumonia biasa?
Gejala penyakit pneumonia akibat virus corona sebenarnya sama dengan gejala penyakit pneumonia biasa, yaitu demam dan infeksi saluran pernapasan disertai batuk kering dan pilek, sesak dan kesulitan bernapas serta lesu.
Infeksi pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Tanda-tanda pneumonia beragam, mulai dari gejala paling ringan hingga yang berat, tergantung faktor penyebabnya.
Pneumonia yang perlu diwaspadai adalalah jika menyerang bayi dan anak-anak, serta orangtua yang berusia di atas 65 tahun. Pneumonia juga dapat menjangkiti pada seseorang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.
Gejala Pneumonia
Seperti yang sudah dikemukakan bahwa gejala pneumonia bisa dari yang paling ringan hingga gejala terberat, sesuai dengan faktor pemicunya.
Gejala pneumonia yang paling ringan adanya flu, sakit demam, serta batuk pilek yang tidak kunjung sembuh. Gejala lebih lanjut yang dapat terjadi adalah demam, berkeringat, dan menggigil.
Selain itu, penderita akan mengalami batuk dengan dahak yang kental, nyeri pada saat bernapas atau ketika sedang batuk.
Gejala lainnya yang dapat dialami oleh penderita pneumonia adalah cepat lelah saat beraktivitas, rasa nyeri otot, mual, dan diare. Penderita pneumonia juga sering merasakan sakit kepala.
Penyebab Pneumonia
Penyebab pneumonia yang paling sering adalah karena adanya infeksi virus atau bakteri. Virus dan bakteri tersebut dapat berasal dari udara yang kita hirup. Jamur juga dapat menjadi penyebab pneumonia.
Virus penyebab pneumonia merupakan jenis virus yang juga menyebabkan pilek dan flu. Virus penyebab pneumonia biasanya menyerang pada anak di bawah usia dua tahun.
Meskipun gejala dari serangan virus ini tergolong ringan, akan tetapi radang paru-paru yang disebabkan oleh virus influenza tertentu dapat akan menyebabkan sindrom pernafasan akut dan hal ini bisa menjadi masalah yang serius.
Ada dua jenis bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia, yaitu Streptococcus pneumonia dan Mycoplasma pneumonia.
Kedua jenis bakteri ini dapat menyerang secara langsung atau oun setelah penderita mengalami flu atau batuk sebagai komplikasinya.
Sedangkan jamur penyebab pneumonia biasanya dapat ditemukan di tanah maupun kotoran burung. Jenis pneumonia karena jamur adalah yang paling sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (penderita HIV).
Pneumonia juga bisa menyerang pada orang yang telah menghirup organisme penyebab dalam jumlah yang besar.
Pencegahan Pneumonia
Pneumonia dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi terhadap bakteri penyebab pneumonia dan vaksin influenza.
Pemberian vaksin ini penting untuk orang yang berisiko tinggi terkena pneumonia, misalnya pada penderita asma dan diabetes.
Meskipun sudah ada beberapa vaksin untuk mencegah pneumonia, seperti vaksin pneumokokus (PCV atau PPSV23), dan vaksin Hib, akan tetapi belum ada vaksin khusus untuk mencegah virus Corona yang menjadi penyebab wabah pneumonia saat ini.
Hal ini disebabkan karena pneumonia pada kasus outbreak sekarang ini disebabkan oleh virus Corona jenis baru.
Upaya pencegahan pneumonia yang dapat dilakukan, antara lain dengan rajin menjaga kebersihan tubuh dengan mandi dan mencuci tangan setelah beraktifitas atau setelah memegang instalasi publik. Lakukan cuci tangan juga sebelum memegang area wajah seperti mulut, hidung, dan mata.
Untuk mencegah penularannya, maka sebaiknya tidak bepergian pada daerah yang terjangkit. Upaya lainnya untuk mencegah pneumonia adalah dengan menghindari merokok dan mengonsumsi alkohol, olahraga teratur, serta istirahat yang cukup.
Baca juga :
- Istilah-istilah Penting Seputar Covid-19 yang Wajib Anda Tahu
- 5 Tips Sederhana Mencegah Infeksi Virus Corona yang Mematikan
- Perbedaan Rapid Test dan Swab Test Untuk Deteksi Covid-19
- Bentuk-bentuk Social Distancing Untuk Cegah Sebaran COVID-19
- Lockdown untuk Batasi Sebaran Virus Corona, Ini Bedanya Dengan Karantina dan Isolasi
- Virus Corona Dinyatakan Pandemi, Inilah Bedanya Dengan Epidemi dan Wabah
- Begini Gejala Infeksi Virus Corona (COVID-19) Dari Hari ke Hari
Wabah virus Corona memang belum ada obatnya. Akan tetapi dengan menjaga daya tahan tubuh dan menjalankan perilaku hidup sehat, kita dapat mencegah meluasnya penyebaran infeksi virus tersebut.