Sistem Autolisis Rahasia Ajaib Kesehatan Tubuh Saat Puasa
Dvcodes.com – Sistem autolisis merupakan bentuk pemulihan kesehatan tubuh. Secara sederhana, sistem autolisis adalah kemampuan tubuh memformat ulang kondisi tubuh ke dalam kondisi ideal secara otomatis.
Autolisis dapat juga diartikan sebagai proses penghancuran sel yang dilakukan oleh enzim dari dalam sel itu sendiri yang berujung pada kematian sel.
Di dalam hubungannya dengan puasa, ternyata sistem autolisis menjadi rahasia kesehatan tubuh selama seseorang berpuasa.
Pada saat berpuasa, maka pola makan yang teratur saat berbuka dan sahur, sehingga dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan asam lemak dan amino.
Kondisi tersebut akan memberikan kesempatan pada sel-sel baru untuk memperbaiki fungsi dan juga kinerjanya.
Puasa mempercepat regenerasi tunas-tunas protein, lemak. fosfat. dan lemak. Melalui berpuasa, sel-sel lemak yang menggumpal di hati dapat segera dibersihkan. Kemampuan inilah yang dinamakan autolisis.
Baca :
- Puasa Sebagai Cara Ampuh Mencegah Naiknya Asam Lambung
- 5 Tips Efektif Mencegah Dehidrasi Saat Ibadah Puasa
- Hati-hati, Makanan Asin Penyebab Cepat Haus Saat Puasa
Di dalam keadaan tidak sedang berpuasa, maka tubuh akan mendapatkan energi dari makanan dan minuman yang Anda konsumsi setiap saat.
Jika tidak sedang berpuasa, maka seluruh organ pencernaan tubuh Anda hampir tidak pernah berhenti bekerja untuk membakar energi. Setiap kita makan, membutuhkan sekitar 8 jam organ pencernaan agar tetap bekerja. Hal inilah yang menyebabkan sistem autolisis ketika tidak berpuasa menjadi lebih lambat.
Pada saat puasa, kita melakukan aktivitas sahur sekitar jam 4 dini hari, sehingga organ pencernaan akan bekerja sampai jam 12 siang.
Seluruh aktivitas gerak Anda pada rentang waktu tersebut akan membakar energi dari asupan sahur sampai dengan habis.
Energi ketika puasa akan diperoleh dari glukosa dari hasil sahur. Setelah glukosa habis digunakan, maka energi selanjutnya diperoleh dari glikogen dalam darah.
Apabila kandungan glikogen berkurang, maka otak menyatakan lapar sehingga memberikan tanggapan dengan menyuruh Anda makan.
Selama rentang waktu pukul 12 siang sampai pukul 18.00 petang, ketika kita dalam keadaan berpuasa, otak akan menghidupkan program autolisis.
Sistem Autolisis Rahasia Ajaib Kesehatan Tubuh Saat Puasa
Pengeluaran zat sisa metabolisme biasanya akan disertai dengan gejala lesu dan rasa mengantuk yang hebat pada awal-awal puasa. Gejala ini dinamakan krisis detoksifikasi (penghapusan racun dari dalam tubuh).
Terdapat sekitar 50 triliun sel penyusun tubuh, yang terdiri dari sekitar 200 jenis sel. Pada saat otak mengaktifkan proses autolisis, yang terjadi selanjutnya adalah pemetaan terhadap sistem dasar tubuh manusia dari tiap-tiap sel secara genetis.
Otak akan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk melakukan penataan ulang sel-sel tubuh dan mengaktifkan proses-proses penting dalam metabolisme tubuh, seperti pembakaran asam amino dan oksidasi lemak.
Autolisis berfungsi dalam pembuangan sel-sel yang sudah rusak dan mati, sehingga akan mampu berperan dalam pencegahan timbulnya penyakit akibat zat-zat beracun yang kita peroleh dari asupan makanan yang masuk ke tubuh.
Sistem autolisis mampu mendeteksi kondisi kesehatan setiap jenis sel, menempatkannya sesuai dengan fungsi pada tubuh, dan menentukan banyaknya sel ideal dari tiap jenis sel bagi tubuh.
Di dalam prosesnya, autolisis akan mematikan sel-sel liar yang tidak sesuai dengan jumlah sel dasar, menghilangkan sel-sel yang rusak, mengubah asam amino dan glukosa, serta membakar lemak menjadi keton.
Sel-sel liar dan lemak yang sudah dihancurkan ini akan dibawa ke hati. Karena selama berpuasa, terjadi pengosongan lambung, sehingga hati tidak banyak bekerja untuk proses pencernaan makanan.
Hal ini memudahkan organ hati untuk bekerja secara penuh dalam menyaring racun hasil autolisis. Racun yang sudah disaring selanjutnya akan dibuang keluar dari tubuh melalui proses detoksifikasi.
Efek positif pemaksimalan kerja hati adalah aliran darah menjadi lancar dalam mengangkut nutrisi serta oksigen, sehingga pembentukan dan penggantian sel-sel tubuh dapat berlangsung lebih baik.
Sisa energi dari sistem pencernaan akan digunakan untuk aktivitas tambahan, misalnya untuk sistem kekebalan tubuh dan proses berpikir otak.
Sebuah penelitian menguatkan bahwa kegiatan puasa dapat mengurangi radikal bebas sekitar 90% dan meningkatkan antioksidan alami tubuh sekitar 12% dalam peningkatan daya tahan tubuh secara keseluruhan.