Teori Pembentukan Tata Surya dan Susunan Anggotanya
Dvcodes.com – Tata Surya adalah sebuah sistem yang secara terstruktur tersusun atas Matahari sebagai pusatnya dengan dikelilingi planet, asteroid, komet, meteor, dan berbagai benda ruang angkasa lainnya.
Benda-benda langit mengelilingi Matahari karena adanya gaya gravitasi. Massa Matahari lebih besar dibandingkan massa benda langit lainnya, sehingga gaya gravitasi Matahari yang paling besar. Akibatnya, semua benda langit akan tertarik dan mengelilingi Matahari sebagai pusatnya,
Teori Pembentukan Tata Surya
Berikut ini beberapa teori tentang terbentuknya tata surya.
1. Teori Nebule (Teori Kabut)
Teori Nebule atau Teori Kabut dikemukakan oleh Immanuel Khan (1749-1827) dan Piere Simor de Leplace (1796). Teori Nebula ini telah dipercaya sekitar 100 tahun lamanya.
Menurut Teori Nebule, Matahari dan planet berasal dari kabut pijar berpilin di dalam ruang angkasa. Semakin lama, kabut yang berpilin tersebut membentuk bulatan seperti bola. Semakin mengecil bola, maka makin cepat perputarannya.
Karena secara cepat berputar, maka bentuk bola semakin memepat pada kutubnya dan melebar di bagian ekuator.
Sebagian massa dari kabut gas tersebut akan menjauh dari gumpalan inti dan membentuk gelang-gelang di sekeliling kabut utama.
Bagian tengah yang menjadi gumpalan inti inilah yang disebut Matahari dan gelang-gelang yang mengelilinginya dinamakan planet dan satelit.
2. Teori Planetesimal
Teori Planetesimal dikemukakan oleh ahli Geologi, Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan seorang astronom bernama Forest R. Moulton (1872-1952).
Menurut teori tersebut, tata surya terbentuk karena adanya bintang lain yang lewat cukup dengan dengan Matahari, di masa awal pembentukan Matahari.
Akibat kedekatan tersebut, terbentuk tonjolan pada permukaan Matahari dan bersamaan proses internal matahari, terjadi penarikan materi berulang kali dari Matahari.
Efek gravitasi bintang menyebabkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sebagian materi yang tidak ditarik Matahari akan tetap diorbitnya, mendingin, dan memadat membentuk benda-benda kecil yang disebut planetimal. Sedangkan beberapa benda padat yang besar dinamakan protoplanet.
Objek-objek tersebut saling bertabrakan dari waktu ke waktu hingga membentuk planet dan bulan. Sedangkan sisa materi lainnya membentuk komet dan asteroid.
3. Teori Pasang Surut
Teori Pasang Surut dikemukakan oleh dua ilmuwan Inggris, yaitu Sir James Jeans (1977-1946) dan Harold Jeffreys (1891).
Menurut Teori Pasang Surut, planet terbentuk karena mendekatnya bintang lain ke Matahari. Pada saat hampir bertabrakan, terjadi penarikan sejumlah besar materi Matahari dan bintang lain tersebut karena gaya pasang suruk keduanya, sehingga terkondensasi menjadi planet.
Sebagian massa Matahari selanjutnya membentuk gumpalan-gumpalan gas seperti cerutu di sekitarnya dengan ukuran berbeda-beda. Gumpan tersebut kemudian membeku dan membentuk planet-planet.
4. Teori Awan Debu
Teori Awan Debu dikemukakan oleh Carl Von Weizsaeker (1940) dan Gerard P. Kuiper (1950). Berdasarkan teori ini, tata surya terbentuk karena gumpalan gas dan debu.
Gumpalan awan tersebut akan memampat dan pada proses pemampatan tersebut, partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan dan membentuk gumpalan bola yang berpilin.
Proses selanjutnya gumpalan bola berpilin ini membentuk cakram tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepi. Partikel pada bagian tengah cakram saling menekan dan menimbulkan pijar, yang selanjutnya disebut Matahari.
Sedangkan bagian luar yang berputar sangat cepat, terpecah menjadi gumpalan lebih kecil yang berpilin dan membeku. Bagian inilah yang disebut planet.
Anggota Sistem Tata Surya
1. Matahari
Matahari merupakat pusat sistem tata surya. Matahari termasuk bintang, yaitu benda langit yang mampu memancarkan cahaya sendiri.
Energi yang dipancarkan matahari berbentuk gelombang elektromagnet. Sumber energi matahari berasal dari reaksi fusi yang terjadi di dalam inti matahari.
Jarak Matahari ke bumi sekitar 1.149 juta kilometer dan diameter matahari kurang lebih 1.390.000 kilometer besarnya dari diameter bumi.
Tanpa adanya matahari, maka kehidupan di bumi akan musnah. Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi, sehingga tampak lebih besar dibandingkan dengan bintang-bintang lainnya yang terlihat pada malam hari.
Lapisan-lapisan matahari
- Inti matahari: bagian paling dalam dari matahari, suhu sekitar 15 juta kelvin,tempat terjadinya reaksi fusi.
- Fotosfer: sebagai permukaan matahari, memancarkan cahaya paling kuat yang sebagian sampai ke bumi, suhu 5700 kelvin (benda dengan suhu tersebut akan berwarna kuning).
- Kromosfer: merupakan lapisan gas (disebut juga atmosfer matahari), suhu 400 kelvin, tampak seperti cincin berwana merah.
- Korona: lapisan matahari paling luar, berupa gas yang tampak seperti mahkota (korona),suhu 1 juta kelvin.
2. Planet
Nama-nama planet yang diurutkan berdasarkan jaraknya dari Matahari mulai dari yang terdekat sampai yang terjauh adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Berdasarkan letaknya yang dilihat dari orbit asteroid, maka planet dapat dibagi menjadi planet dalam dan planet luar.
Planet dalam adalah planet yang berada di dalam sabuk asteroid, sedangkan planet luar merupakan planet yang letaknya di luar sabuk asteroird.
a. Merkurius
Ciri-ciri planet Merkurius :
- Berevolusi selama 88 hari.
- Tidak mempunyai satelit alami serta atmosfer.
- Suhu permukaan antara -180°C sampai 430°C.
- Diameter 40% lebih kecil daripada Bumi (4.879,4 km).
b. Venus
Ciri-ciri planet Venus :
- Berevolusi selama 225 hari.
- Atmosfer mengandung 97% karbon dioksida dan 3% nitrogen.
- Temperatur permukaan planet ini mencapai 460°C.
c. Mars
Ciri-ciri planet Mars :
- Terdiri atas dua daerah, yaitu dataran tinggi yang penuh dengan kawah yang di selatan dan daerah yang penuh dengan gunung api yang sudah padam di bagian utara.
- Berat amosfer tipis yang kandungan utamanya karbon dioksida.
- Mempunyai dua satelit (Deimos dan Phobos).
d. Jupiter
Ciri-ciri planet Jupiter :
- Diameter sekitar 14.980 km.
- Memiliki massa 318 kali massa bumi.
- Periode rotasi sekitar 9,8 jam.
- Periode revolusi sekitar 11,86 tahun.
- Atmosfer mengandung hidrogen, helium, metana, dan amonia.
- Suhu berkisar dari -140°C sampai 21°C.
- Memiliki 16 satelit, di antaranya lo, Europa, Ganymede, Callisto.
e. Saturnus
Ciri-ciri planet Saturnus :
- Berevolusi dalam waktu 29,46 tahun.
- Tiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus.
- Berotasi sekitar 10 jam 14 menit.
- Atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana.
- Sejak 2006 memiliki 56 satelit alami, di antaranya Enceladus, Tethys, Dioe, Rhea, Titan, dan Lapetus.
f. Uranus
Ciri-ciri planet Uranus :
- Banyak es dan batuan serta sedikit helium dan hidrogen.
- Memiliki atmosfer yang jika dilihat dari bumi tampak berwarna biru kehijauan, berasal dari gas metana dan hidrogen yang mendominasi.
- Memiliki 18 satelit.
g. Neptunus
Ciri-ciri planet Neptunus :
- Berwarna biru kehijauan apabila dilihat dari Bumi. Gradasi warna tersebut berasal dari pancaran gas metana pada atmosfernya.
- Memiliki 8 buah satelit.
3. Asteroid
Asteroid adalah planet-planet kecil yang berada di antara lintasan planet Mars dan Jupiter yang jumlahnya hingga puluhan ribu. Seperti halnya planet besar, asteroid juga beredar mengelilingi Matahari.
Baca : Pengertian dan Jenis-jenis Asteroid Dalam Sistem Tata Surya
4. Satelit
Satelit adalah benda ruang angkasa yang mengelilingi sebuah planet akibat adanya gaya tarik planet tersebut.
Satelit tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang berasal dari Matahari. Contoh satelit adalah Titan (Saturnus).
5. Meteroid
Meteroid adalah benda angkasa berukuran kecil dan sangat padat yang berada di sekitar planet. Jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi yang tampak oleh manusia disebut meteor, sedangkan sisa-sisa meteor yang jatuh sampai ke permukaan bumi disebut meteorit.
6. Komet
Komet adalah benda angkasa yang terbentuk dari debu, es, dan gas yang menggumpal. Komet juga beredar mengelilingi matahari dengan lintasan terbentuk lonjong.
Komet memiliki ekor yang terang saat mendekati Matahari, dan posisi ekor komet selalu menjauhi Matahari.
Demikian ulasan mengenai teori pembentukan tata surya dan susunan anggotanya. Semoga bermanfaat.